Kamis, 04 Oktober 2012

Nursing Informatics PILIHANKU…





Dalam blok 4.1 (Entrepreneur and Elective) ini ada 3 pilihan untuk elective class-nya, antara lain Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Nursing Informatics. Dari awal saya sudah sangat ingin masuk dalam elective Nursing Informatics. Yang saya takutkan adalah apabila elective Nursing Informatics dibatasi kuotanya. Tapi ternyata untuk pilihan elective Nursing Informatics tidak dibatasi kuotanya. Senang sekali rasanya. Alasan saya memilih elective Nursing Informatics karena saya merasa agak gaptek. Saya ingin tahu teknologi informasi apa saja yang bisa diterapkan dalam dunia keperawatan. Ternyata memang banyak sekali aplikasi-aplikasi software yang sangat berguna dalam bidang keperawatan.

Dimulai dari kuliah pertama saya di Nursing Informatics, saya dan teman -teman diberikan pengetahuan serta diberi kesempatan untuk mempraktikkan penggunaan EPI Info. Yah, memang awalnya asing bagi saya apa EPI Info itu. Ternyata EPI Info itu adalah sebuah aplikasi yang dapat membuat kuesioner elektronik, entry data, serta analisis data baik statistik deskriptif maupun inferensial, membuat grafik maupun peta. Selain itu juga ada materi tentang EPI Info Global Positioning System (GPS), alat yang berfungsi untuk menentukan lokasi suatu objek berdasarkan posisi objek yang dihubungkan oleh sinyal satelit. Hemm, menarik bukan?

Selain itu, di kelas Elective Nursing Informatics juga diberikan pengetahuan tentang bagaimana membuat blog serta mendesainnya supaya menjadi cantik dan menarik. Dan inilah hasilnya, blog yang saya buat lumayan cantik dan menarik untuk ukuran saya yang awalnya awam dengan dunia teknologi informasi.

Yang tak kalah menariknya adalah tentang Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMKep). Hemm sungguh luar biasa cakupan dari SIMKep ini. Mulai dari manajemen asuhan keperawatan, pengemasan lain (pendidikan perawatan, penelitian), serta manajemen pelayanan. Untuk lebih jelasnya, saya dan teman-teman melakukan fieldtrip di RSUD Banyumas yang sudah menerapkan aplikasi SIMKep tersebut. Disana saya dan kelompok dengan didampingi perawat RSUD Banyumas melihat secara langsung bagaimana cara menggunakan SIMKep. Sepulang dari RSUD Banyumas, saya dan teman-teman dari kelas Nursing Informatics mampir dulu ke taman wisata Baturaden untuk refreshing. Dan ini sekedar kenang-kenangan dari kami :)

 Mari kita lanjutkan hal-hal menarik lainnya yang ada di kelas Nursing Informatics. Smartphones. Yah, inilah materi tak kalah luar biasanya. Ternyata memang banyak sekali aplikasi-aplikasi yang ada dalam smartphones yang tentunya sangat berguna bagi kita sebagai calon tenga kesehatan yang handal dan profesional. Kita dapat belajar dimanapun kita berada karena kecanggihan dari teknologi smartphones.

Selanjutnya, tentang salah satu penugasan di kelas Elective Nursing Informatics yaitu tugas aplikasi software yang berguna dalam keperawatan. Dan tak diduga kelompok saya (Kelompok 1) yang terdiri dari Anita Kurniawati, Ika Indriastuti, Nurani Eka Hidayati, Oktavia Ayu Winasis (saya sendiri), dan Paradika Priskaputri menadi pemenang dalam penugasan tersebut. Senang sekali rasanya :)
kelompok kamipun mendapat hadiah dari pak Eri Yanuar, salah satu dosen pengampu di kelas Elective Nursing Informatics. terima kasih pak...

Dan harapan saya, semoga ilmu yang saya dapat dari kuliah elective Nursing Informatics bisa saya terapkan di daerah asal saya supaya pelayanan kesehatannya bisa lebih maju dan berkembang dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia keperawatan yang semakin canggih, karena baik buruknya citra suatu pelayanan kesehatan adalah tergantung dari kinerja serta profesionalitas dari perawatnya. 

Tidak salah memang memilih elective Nursing Informatics. Ternyata banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan oleh perawat dengan teknologi informasi yang tersedia di era sekarang ini. Semoga semua impian, doa, dan harapan saya bisa terwujud. Amin.
Maju terus PERAWAT… Hidup PERAWAT !!!

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN
A.     Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Teknologi sesungguhnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di Rumah sakit. Sampai detik ini, institusi pemberi pelayanan kesehatan di Rumah sakit-rumah sakit di Negara selain Indonesia terus mengembangkan sistem pelayanan keperawatannya dengan menggunakan teknologi informasi (Subhan, 2012).Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Pendokumentasian Keperawatan  merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990).  Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan. Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan.  Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian  yang lengkap. ( Hariyati, RT, 1999)
Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara manual atau berbasis komputer. Sampai saat ini sebagian kecil rumah sakit telah menggunakan dokumentasi proses keperawatan berbasis komputer. Namun informasi keperawatan yang tersedia belum terstandarisasi. Namun dengan kemajuan yang pesat pada teknologi informasi maka diharapkan perawat akan memanfaatkan teknologi tersebut pada dokumentasi keperawatan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas asuhan keperawatan. Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
  1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui
  2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
  3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi  (Ratna Sitorus, 2006)
B.     Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan.  (Eko,I. 2001). Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh  Hariyati, RT.,  1999). Sistem informasi adalah sistem komputer yang mengumpulkan, menyimpan, memproses, memperoleh kembali, menunjukkan, dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan dalam praktik, pendidikan, administrasi dan penelitian (Malliarou et al., 2007 dalam Malliarou & Zega, 2009).
Banyak manfaat yang didapatkan dalam penggunaan system informasi. Manfaat tersebut tidak hanya mengurangi kesalahan dan meningkatkan kecepatan serta keakuratan dalam perawatan, tetapi tetapi juga menurunkan biaya kesehatan dengan koordinasi dan peningkatan kualitas pelayanan. Perawat menggunakan sistem informasi keperawatan dengan tujuan untuk mengkaji pasien secara jelas, menyiapkan rencana keperawatan, mendokumentasikan asuhan keperawatan, dan untuk mengontrol kualitas asuhan keperawatan. Perawat dapat memiliki pandangan terhadap data secara terintegrasi (misalnya integrasi antara perawat dan dokter dalam rencana perawatan pasien).
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain:
a.      Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.
b.      Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
c.       Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
d.      Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e.       Penghitungan angka kredit perawat
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan..
f.       Daftar diagnosa keperawatan terbanyak
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.
g.      Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada.
h.      Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
i.        Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
j.        Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
k.      Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
l.        Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat
m.    Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
n.      Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat
Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa
o.      Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
p.      Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
1.      Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station
2.      Mengurangi penggunaan kertas
3.      Dokumentasi keperawatan secara automatis
4.      Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5.      Mengurangi biaya
6.      Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur
 


 Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar