Kamis, 04 Oktober 2012

Luka Bakar



Definisi:
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah, dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Luka bakar dapat menjadi masalah medis ringan atau keadaan darurat yang mengancam nyawa.
Penyebab:
Luka bakar terjadi ketika kulit terkena temperatur tinggi – lebih tinggi daripada 60 Celcius. Beberapa hal yang dapat menyebabkan luka bakar, antara lain :
  • Api
  • Cairan atau uap panas
  • Logam panas, kaca atau benda lain
  • Tersetrum listrik
  • Radiasi, seperti sinar X-ray atau radiasi pada terapi kanker
  • Sinar matahari atau ultraviolet
  • Zat kimia, seperti asam, alkalis, tiner atau bensin
  • Gesekan
Klasifikasi Luka Bakar:
Beratnya luka bakar tergantung kepada jumlah jaringan yang terkena dan kedalaman luka:
1)      Luka bakar derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak. Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih; belum terbentuk lepuhan.
2)      Luka bakar derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
3)      Luka bakar derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar bisa menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang terbakar melepuh dan rambut/bulu di tempat tersebut mudah dicabut dari akarnya. Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan.
Jaringan yang terbakar bisa mati. Jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir ke otak dan organ lainnya sangat sedikit.
Berdasarkan berat ringannya luka bakar didapatkan beberapa kategori penderita:
a)      Luka bakar berat (critical)
·         Derajat II-III >40%
·         Derajat III pada muka, tangan dan kaki
·         Adanya trauma pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas luka bakar 
·         Luka bakar listrik
·         Disertai trauma lainnya (misal fraktur iga/lain-lain)
b)      Luka bakar sedang
·         Derajat II 15 – 40%
·         Derajat III <10% kecuali muka, tangan dan kaki
c)      Luka baker ringan
·         Derajat II < 15%
·         Derajat III <2% (Moenadjat, 2001)
Prognosis:
Pemulihan tergantung kepada kedalaman dan lokasi luka bakar. Pada luka bakar superfisial (derajat I dan derajat II superfisial), lapisan kulit yang mati akan mengelupas dan lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan di bawahnya. Lapisan epidermis yang baru dapat tumbuh dengan cepat dari dasar suatu luka bakar superfisial dengan sedikit atau tanpa jaringan parut. Luka bakar superfisial tidak menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).

Luka bakar dalam menyebabkan cedera pada dermis. Lapisan epidermis yang baru tumbuh secara lambat dari tepian daerah yang terluka dan dari sisa-sisa epidermis di dalam daerah yang terluka. Akibatnya, pemulihan berlangsung sangat lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Daerah yang terbakar juga cenderung mengalami pengkerutan, sehingga menyebabkan perubahan pada kulit dan mengganggu fungsinya.
Luka bakar ringan pada kerongkongan, lambung dan paru-paru biasanya akan pulih tanpa menimbulkan masalah. Luka yang lebih berat bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut dan penyempitan. Jaringan parut bisa menghalangi jalannya makanan di dalam kerongkongan dan menghalangi pemindahan oksigen yang normal dari udara ke darah di paru-paru.
Daftar Pustaka:
http://www.zwani.com/graphics/thank_you/images/thanksfortheadd88.gif
http://www.picturesanimations.com/n/nursing/6.gif
http://www.picturesanimations.com/n/nursing/10.gif
http://cdn.graphicsfactory.com/clip-art/image_files/image/9/543789-doctors_medical-006.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar