a.
Pengertian
Tali pusat atau funikulus umbilicalis adalah bagian dari
plasenta yang menghubungkan umbilicus
janin dengan permukaaan fetal plasenta. Melalui tali pusat ini darah kotor dari
janin dialirkan ke plasenta dari janin dan darah yang kaya oksigen dialirkan
dari ibu ke janin (Depkes RI, 2007).
Perawatan tali pusat dengan
kasa steril adalah perawatan tali pusat tanpa mengoleskan salep apapun atau zat
lain pada tali pusat dan mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka
agar terkena udara serta ditutupi dengan kassa steril secara longgar.
Perawatan tali pusat pada bayi baru
dimulai dari pemotongan, yaitu :
1)
Pasang klem pada tali
pusat dengan dua buah klem pada titik kira-kira 2 klem pertama dapat langsung
menggunakan navel band kemudian
potong tali pusat diantara klem dan navel
band.
2)
Jika tidak menggunakan navel band, potong tali pusat diantara
kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting. Celup sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% dan selanjutnya ke larutan DTT atau ganti sarung
tangan bila ternyata sudah kotor. Potonglah
tali pusat dengan gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi pendarahan, lakukan
pengikatan ulang yang lebih ketat. Tali pusat yang tidak tertutup akan
mengering dan lepas lebih cepat dengan komplikasi yang lebih sedikit. Sehingga
kita perlu menghindari pembungkusan tali pusat dan tidak mengoleskan salep
apapun atau zat lain ke tali pusat.
Selain perawatan
tersebut, perawatan lain antara lain :
1)
Pertahankan sisa tali
pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara, dan tutupi dengan kain bersih
secara longgar.
2)
Lipatkan popok di bawah
tali pusat.
3)
Jika tali pusat terkena
kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih dan keringkan
secara benar (Saifuddin,
2002).
c.
Perawatan tali
pusat dengan alkohol 70%
Menurut Depkes RI 2007 dijelaskan
bahwa tali pusat hendaknya dibersihkan setiap hari dengan alkohol 70%, kemudian
tali pusat ditutup dengan kain kasa yang
bersih dan telah dibasahi alkohol 70%. Kain kasa yang dibasahi alkohol 70%
tersebut hendaknya diganti paling sedikit dua kali sehari sampai tali pusat
lepas. Dan juga dijelaskan bahwa perawatan tali pusat bayi dapat dilakukan
dengan menggosok tali pusat dengan sabun lalu mengeringkan dan membersihkan
dengan alkohol 70% serta membiarkannya dalam keadaan terbuka tidak perlu
dibungkus kecuali infeksi.
Menurut Jumiarni (2005)
disebutkan bahwa perawatan tali pusat pada bayi adalah sebagai berikut :
1)
Persiapan alat : alkohol 70 % dan betadin
dalam tempatnya dan kasa steril.
2)
Pelaksanaan
a)
Kasa pembungkus tali
pusat dibuka.
b)
Bersihkan tali pusat
dengan alkohol
70%, mulai dari ujung sampai pangkal
tali pusat dan daerah sekitarnya.
c)
Olesi tali pusat dengan
betadin.
d)
Tali pusat dibungkus
dengan kasa steril dan difiksasi
dengan menggunakan gurita.
e)
Pakaian bayi dikenakan
kembali, alat-alat
dirapikan dan bayi ditidurkan kembali dengan posisi sesuai kebutuhan.
Di samping itu
masih banyak pendapat lain tentang perawatan tali pusat antara lain,
Menurut Depkes
RI (2007) perawatan tali pusat
dengan menggunakan usapan alkohol dan antiseptik sebenarnya dapat mempercepat waktu
pelepasan tali pusat. Tali pusat harus selalu dilihat pada waktu mengganti
popok sampai tali pusat tersebut lepas dan luka pada umbilikusnya sembuh. Tali
pusat dirawat dan dijaga kebersihannya dengan menggunakan larutan alkohol 70% paling tidak
dua kali sehari dan lebih sering lagi
jika tampak basah atau lengket. Untuk membersihkan tali pusat, ujungnya harus dijauhkan dari
kulit dengan cara memegangnya memakai sarung tangan yang satu sementara bagian
pangkalnya dibersihkan memakai tangan lain dengan lidi kapas yang sudah dicelup
kedalam larutan alcohol 70% (Farrer, 2002).
d.
Proses pelepasan
tali pusat
Setelah
dilakukan pemotongan tali pusat, denyutan (pulsasi) akan berhenti karena suhu
luar menyebabkan kontraksi dan pembuluh darah kehilangan air, sehingga
menyebabkan layunya tali pusat beberapa waktu setelah lahir. Dalam 24 jam
jaringan ini kehilangan warna putih kebiruannya yang khas. Penampilan yang
basah akan segera menjadi
kering dan hitam (Cunningham,
2005).
Dalam beberapa hari
puntung tali pusat akan terlepas sendiri setelah mengalami proses nekrosis menjadi kering pada hari ke-6 hingga ke-8
dengan meningkatkatn luka granulasi
kecil yang setelah sembuh akan membentuk umbilikus atau pusar (Farrer, 2008).
2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi lamanya pelepasan tali pusat menurut Utami cit Wawan, 2010 :
a. Cara
perawatan tali pusat, penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan
dengan air, sabun dan di tutup dengan kasa steril cenderung lebih cepat puput
(lepas) daripada tali pusat yang dibersihkan dengan alkohol.
b. Kelembaban
tali pusat, tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena
akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga
menimbulkan resiko infeksi.
c. Kondisi
sanitasi lingkungan sekitar neonatus, spora C. tetani yang masuk melalui luka
tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat
kebersihan.
d. Timbulnya
infeksi pada tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi
syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu/gunting yang
tidak steril, atau setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak
daun-daunan, kopi dan sebagainya.
e. Pengetahuan,
karena pengetahuan berhubungan dengan tingkat pengenalan informasi tentang
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
Daftar
Pustaka:
Cunningham.,
2005. Obstetri Williams. Jakarta :
EGC.
Depkes
RI., 2007. Farmakope Indonesia.
Jakarta : EGC.
Farrer.,
2002. Perawatan Maternitas. Jakarta :
EGC.
Jumiarni.,
2005. Asuhan Keperawatan Perinatal.
Jakarta : EGC.
Saifudin.,
2002. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Utami.,
2010. Perbedaan lama lepas tali pusat perawatan dengan menggunakan kasa steril
dibandingkan dengan menggunakan kasa alkohol. Skripsi. Surakarta.
http://www.picturesanimations.com/n/nursing/1.gif
http://cdn.graphicsfactory.com/clip-art/image_files/image/9/543969-nurses006.gif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar